BABI

Setiap kali menuliskan namanya, selalu keseleo dan menulis kata "babi". Fenomena ini membuat Anwar sangat terganggu sampai dia mengambil keputusan untuk mengamputasi tangan kanannya itu. Lalu segera ia berangkat menemui seorang dokter bedah. Tapi dokter bedah tidak mau memotong tangan itu, sebaliknya menuduh bahwa tangan kanan Anwarlah yang berulah:

"Ini politik. Tangan kanan saudara iri kepada tangan kiri yang pakai jam dan cincin kawin. Lalu ia mencoba membuat sabotase. Sementara saudara menulis ia menutup muka dan mata saudara, lalu menggosok tulisan 'Anwar' menjadi 'Babi'.


Dengan diagnostik alá seorang psikolog, lalu menyuruh memindahkan jam serta cincin ke tangan kanannya. Kemudian dokter bedah itu menyuruh Anwar untuk menuliskan namanya di atas kertas kosong. Dengan gemetar Anwar mulai mencoba menuliskan namanya dan akhirnya berhasil membuat tangan kanan itu menuliskan nama "Anwar" dengan benar . Dan dokterpun senang melihat perkembangan baik itu. Kemudian dia menyuruh Anwar membaca tulisan pada kertas kosong itu.

"Sekarang bacalah!"suruh sang dokter.

Dengan wajah penuh peluh, dia mengucap dengan suara lantang:


"BABI!"



0 Komentar:

Posting Komentar